kominfo.kab.tebo@gmail.com +62 8515 851 1919

Wabup Syahlan : Pemulihan Ekonomi Nasional Bagi UMKM Di Kabupaten Tebo

Selasa, 01 Desember 2020 Dinas Komunikasi dan Informatika

MUARA TEBO - Kondisi social dan ekonomi makro Kabupaten Tebo Tahun 2019 dengan jumlah penduduk 354.485 jiwa ( laki-laki 182.614 jiwa dan Perempuan 171.871 jiwa).

Kebijakan dalam memulihkan perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19 adalah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas lapangan usaha masyarakat dan pendapatan petani diimplimentasikan melalui program :
- Program perencanaan dan pembanguan industri,
- Program peningkatan sarana distribusi perdagangan,
- Program pengolahan dan pemasaran hasil perikanan,
- Program Pengembangan UMKM,
- Program pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha Kecil dan Usaha Mikro ( UMKM ).

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Tebo Syahlan, SH ketika menjadi narasumber pada acara Webinar Seminar oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ( KPC - PEN ) Bersama Pemerintah Kabupaten Tebo, Senin (30/11).

Lebih lanjut dikatakan Syahlan, sebagai respon terhadap berbagai dinamika penangan pendemi Covid-19, telah dilakukan realokasi dan refokusing APBD Tahun 2020.

Melalui Perbup Tebo Nomor 38 Tahun 2020 tentang perubahan penjabaran APBD Kabupaten Tebo Tahun 2020 dengan prioritas pembiayaan dialihkan untuk :
1. Penguatan Fasilitas Kesehatan guna pencegahan/ penanganan Covid-19,
2. Melindungi kelompok rentan dan dunia usaha melalui jaring pengaman sosial dan stimulus perpajakan dan retribusi daerah,
3. Menggerakan/ memulihkan perekonomian di daerah.

" Alokasi anggaran APBD Kab.Tebo Tahun 2020 untuk penanganan Pandemi Covid-19 sebanyak Rp. 79.255.459.590,87 dan telah digunakan sampai dengan September 2020 sebanyak Rp. 24.298.017.700 ", ungkap Wabup Syahlan.

Program Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ) merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Selain penangan krisia kesehatan, PEN untuk merespon penurunan aktivitas masyarakat, khususnya di sektor informal atau UMKM.

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap kinerja 212 UMKM ( Usaha Menengah, Kecil dan Mikro ) di Kabupaten Tebo, kata Wabup Syahlan antara lain : Penurunan volune produksi, Penurunan jumlah tenaga kerja, kenaikan harga bahan produksi dan adanya tambahan biaya rapid test ( untuk usaha travel agen ).

Maka dari itu, upaya yang dilakukan UMKM dalam mempertahankan usaha di masa pendemi ucap Wabup Tebo ini sebagai berikut : melakukan diversifikasi produk, pengurangan jumlah produksi, pengurangan tenaga kerja, pengurangan jam kerja dan membuat promo untuk menarik pelanggan.

Kemudian pada narasumber ke-2 yakni Ari Setiawan, SKM, MKM ( Kasi Survailans dan Imunisasi Dinas Kesehatan dan KB Kab. Tebo ) dengan materi Konsep Dasar Imunisasi, mengatakan langkah awal pencegahan terjadinya penyakit dengan melakukan upaya Diet sehat, Olahraga teratur, air bersih, PHBS dan imunisasi.

Dengan melakukan imunisasi maka dampaknya bagi masyarakat yakni perbaikan harapan hidup, angka kematian anak menurun, cost efektif dan penurunan resiko penularan penyakit dari individu.

Mengapa harus Imunisasi...? menurut Ari Setiawan, imunisasi akan dapat memproteksi spesifik individu, membentuk kekebalan kelompok masyarakat dan proteksi lintas kelompok.

" Untuk saat ini di Indonesia penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain tuberculosis, Hipatitis B, Diphteria, Pertusis, Pneumonia, Polia, Measles rubella, Tetanus, Diare Rotavirus, Javanese Ensefalitis dan Cervical Canser ", ungkap Ari Setiawan.

Dikatakannya, bahwa vaksin yang sudah diproduksi massal sudah melewati proses panjang dan harus penuhi syarat utama yakni aman, ampuh, stabil dan efisien dari segi biaya.

Acara Webinar dengan moderator Kadis Kominfo Tebo Himawan Susanto, SE, M.Ec. Dev semakin semarak ketika peserta webinar terdiri dari utusan Perempuan, Agama, UMKM, Pekerja seni dan Mahasiswa itu mengajukan pertanyaan yang tajam di sesi tanya jawab (sr).