kominfo.kab.tebo@gmail.com +62 8515 851 1919

Pemkab Tebo Terus Tekan Angka Kemiskinan

Rabu, 12 Februari 2020 Dinas Komunikasi dan Informatika

Pemerintah Kabupaten Tebo melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Tebo, Drs. Teguh Arhadi, MM., menyebutkan dirinya dan atas nama Pemkab Tebo berkomitmen akan terus menekan angka kemiskinan di Kabupaten Tebo pada saat memberikan sambutan dalam membuka kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Tebo, di Aula Bappeda dan Litbang, Rabu (12/02/2020).

Menurut Sekda Teguh, kemiskinan masih merupakan permasalahan pelik yang harus ditanggulangi permasalahannya terutama di negara-negara berkembang. Karenanya Sekda Teguh menyebutkan pemerintah telah menggulirkan program penanggulangan kemiskinan.

"Kemiskinan itu permasalahan pelik, imbasnya akan kemana-mana, sepeti naiknya tingkat kriminalitas, turunya kualitas SDM, untuk itu sesuai amanat Perpres No. 15 Tahun 2010 pemerintah menggalakan program penanggulangan yang arah kebijakannya tetap berpedoman pada program pembangunan jangka panjang daerah" tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Tebo sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam menekan angka kemiskinan seperti program pembangunan dan bantuan jalan dan perumahan, bantuan pembibitan dalam bidang pertanian dan perkebunan seperti memberikan bibit ikan, karet, sawit, padi dan lainnya demi mendorong pertumbuhan ekonomi serta kemandirian masyarakat di Kabupaten Tebo.

Kabupaten Tebo sendiri, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), untuk Tahun 2018 menduduki peringkat empat terendah angka kemiskinan di provinsi Jambi dan pada tahun 2019 berada lebih rendah angka kemiskinannya dari Provinsi Jambi dan Nasional.

"Tahun 2018 kita berada di posisi ke- empat terendah Se- Provinsi Jambi dengan persentase angka kemiskinan di kisaran 6,58%, dan untuk 2019 kita lebih rendah dari Provinsi Jambi dan Nasional dengan perolehan angka kemiskinan dikisaran 6,47 %. Angka tersebut menjadi bukti pemerintah komitmen terhadap penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Tebo" jelas Sekda.

Penjelasan Sekda diamini oleh pimpinan dan perwakilan Bappeda Provinsi Jambi, Fitri Melyanti, SE, MM. Dalam pemaparannya menyebutkan selama lima tahun terkahir Kabupaten Tebo secara menyeluruh mengalami penurunan angka kemiskinan dari semula yang berada pada kisaran 6,89% pada tahun 2014 menjadi 6,47 % pada tahun 2019.

Namun, Sekda Teguh berharap angka tersebut tidak akan mengurangi komitmen pemerintah dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Tebo. Beliau berharap adanya kegiatan Rakor ini bisa melahirkan kesepakatan dan langkah konkret dalam upaya penanggulangan kemiskinan serta mengevaluasi kekurangan yang ada dalam pelaksanaan program yang sudah dijalankan.

Kemiskinan itu sendiri berdasarkan penjelasan dari Bappeda Provinsi Jambi, Fitri Melyanti, menyebutkan ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar yang minimum untuk hidup layak.

Menurutnya, bersumber dari Modul Konsumsi dan Pengeluaran Susenas, ada dua jenis garis kemiskinan:
1. Garis Kemiskinan Makanan yang berarti nilai rupiah pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang setara 2100 kilokalori/kapita/hari. Paket komoditas kebutuhan dasar diwakili 52 jenis seperi padi, umbi, ikan, daging, telur, sayur, kacang dll.
2. Garis Kemiskinan Non Makanan yang berarti kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan.


Diskominfo Kabupaten Tebo
Foto : Dedi Irwanto